Setelah saya membaca beberapa biografi orang-orang sukses luar
biasa dalam hidupnya dan mampu membawa pengaruh baik bagi kehidupan orang lain
ternyata mereka memiliki rahasia yang sama yaitu mereka memberi kesempatan
untuk menggunakan kekuatan terbesar dalam dirinya. Mereka mencintai potensi
yang ada dalam dirinya, mensyukuri anugerah yang telah di berikan Tuhan kepada
dirinya. Mungkin sulit untuk tersenyum ketika anda terjatuh tapi cobalah,
mungkin sulit untuk menyelesaikan persamaan matematika tapi cobalah, mungkin
sulit untuk menghafal tapi cobalah, apakah anda tahu ketika anda belajar
sesuatu yang sulit itu berpengaruh pada anda ? ketahuilah syaraf-syaraf otak
anda mengembang dan tanpa anda sadari anda sedang membuka jalur yang luar biasa
untuk mengakses potensi anda. Seperti ibaratnya ketika anda sedang belajar maka
anda sedang membabat hutan, meratakan jalan, membelah bukit untuk membuat jalan
Tol agar anda dapat menggunakannya nanti.
Selama ini
telah sering kita baca di buku2 pembangun motivasi akan pentingnya berpikiran
positif, positive thinking, dalam meraih sukses dalam kehidupan.
Buku fenomenal
yang ditulis Rhonda Byrne “the secret” telah membuka cakrawala berpikir kita, betapa
untuk meraih sebuah kebahagian, tidak hanya dibutuhkan pikiran yang poitif, namun
yg lebih penting adalah perasaan yang positif, positive feeling.
Awalnya saya
juga bingung dengan perbedaan kedua hal ini, di dalam buku ini diungkapkan, kehidupan
yang kita jalani ibarat channel TV, jika anda ingin menonton siaran yang kita
inginkan, maka kita harus menyesuaikan frekuensi siaran tersebut. Begitu pula
dengan kehidupan kita, jika kita memiliki suatu keinginan atau impian, maka
pancarkanlah impian tersebut ke semesta, semesta akan menangkap pancaran
frekeunsi impian2 tersebut dan ibarat kita menonton TV tadi, kita akan melihat
siaran yg kita inginkan tersebut, itulah impian2 kita, kita akan melihat ia
terwujud di depan mata kita.
Untuk
memancarkan impian2 kita ke semesta bukanlah hal yg mudah, awalnya pikirkanlah
terus menerus apa yang kita inginkan, sehingga ia akan jadi bagian dari setiap
pemikiran kita, buat impian itu menyatu dengan diri kita, disetiap desah napas
kita menghembuskan mimpi2 itu.
Setelah kita
mampu membuat pemikiran semacam itu, maka anda telah memancarkan impian anda ke
semesta. tinggal tugas semesta untuk menangkap frekuensi impian2 kita itu, dan
tidak usah kita pikirkan bagaimana cara semesta mewujudkannya untuk kita, akan
selalu ada jalannya asalkan kita yakin..
Nah, keyakinan
inilah yang mungkin bisa disebut positif feeling, setelah kita memancarkan
impian2 kita ke semesta maka tugas kita selanjutnya adalah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa semeta akan mengabulkan dan mewujudkannya untuk kita. berusahalah
untuk membuat hati kita merasa nyaman dan merasa telah memiliki semua impian
tersebut. mungkin agak sulit untuk meyakinkan hati kita bahwa kita telah
memiliki semua impian itu.
Berdo’a dengan
sepenuh hati mungkin dapat membantu kita menjadi lebih yakin..
Di dalam
Al-Qur’an Allah berfirman:
“berdo’alah
kamu kepada ku,,niscaya akan ku kabulkan”
Dalam ayat ini
telah dijelaskan bahwa Allah berjanji akan mengabulkan do’a hamba2 Nya..asalkan
kita berdo’a dengan sungguh2 dan penuh keyakinan bahwa do’a tersebut akan
dikabulakan..karena Allah akan mengikuti persangkaan hamba Nya kepada Nya..
Jika kita tidak
yakin Allah akan mendengarkan do’a kita, maka memang itulah yg akan terjadi. oleh
sebab itu berdo’alah dengan optimis bahwa Allah akan mengabulkannya.
Tidak ada yang
instan di muka bumi ini, semuanya butuh proses, butuh waktu, jadi tugas kita
selanjutnya adalah bersabar, mungkin permohonan kita pada Allah tidak serta
merta akan dikabulkan, Allah pasti menyiapkan timing yg pas untuk mewujudkan
semua do’a2 kita. Semuanya akan indah pada waktunya.
Tentunya tidak
cukup hanya berdo’a dan berpositive feeling, kita harus tetap berusaha dengan
segenap tenaga untuk mewujudkan impian2 kita tersebut, berusaha optimal akan
menambah keyakinan kita bahwa impian2 tersebut akan segera terwujud.
Individu sebagai manusia, orang-orang yang memiliki pribadi
atau jiwa sendiri. Tidak ada dua manusia yang sama persis kekhususan itu
menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu yang lain. Setiap guru
yang menyelenggarakan pengajaran hendaknya selalu memperhatikan dan memahami
serta berusaha menyelesaikan bahan pelajaran dengan keadaan peserta didiknya,
baik yang menyangkut segi perbedaan usia, bakat, kemampuan, intelegensi,
perbedaan watak, fisik dan sebagainya.
Pada kehidupan keseharian kita melihat dan merasakan diri kita berbeda
dengan orang lain. Kita beradik kakak dalam satu keluarga yang satu ayah
satu
ibu saja berbeda, apalagi dengan orang lain yang tidak punya hubungan
keluarga. Mungkin bentuk alis kita, warna rambut, kesenangan atau kemampuan
dalam melakukan sesuatu. Keberagaman adalah anugrah, membuat hidup kita
menjadi indah berwarna-warni. Manusia
diciptakan Allah berbeda satu sama lain, bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk
saling kenal mengenal dan menjalankan tugas kekhalifahan diatas bumi. Bayangkan
betapa sepi dan tidak menyenangkan dunia bilamana setiap individu sama.
Perbedaan membuat hidup dan kehidupan menjadi berwarna dan dinamis. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada di luar individu dan mempengaruhi individu,
meliputi dimensi personal atau orang, kondisi, peristiwa, situasi, sarana fisik
material, suasana maupun tatanan. Interaksi bawaan, lingkungan dan waktu
sebagai keutuhan membuat individu mengalami perubahan dalam dimensi perkembangan.
Perubahan secara fisik, mencapai kematangan, menetap dan disadari karena
melalui kehidupan sehingga membuat hidup lebih bermakna dan bahagia. Keberagaman
kualitas perilaku sebagai prestasi merupakan aktualisasi potensi dalam
penyesuaikan diri dengan tantangan lingkungan. Lingkungan terdiri lingkungan
alam, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan dunia. Pada
setiap lingkungan semua dimensi berelasi, berkoneksi dan mempengaruhi individu.
Potensi-potensi yang secara herediter dibawa oleh individu berkembang dan teraktualisasi
dalam interaksi dengan lingkungan. Interaksi menjadi proses belajar dan pengalaman
belajar sehingga individu menjadi pribadi yang utuh. Orang tua merupakan
lingkungan yang paling penting bagi individu. Jaminan kasih sayang dan situasi
yang kokoh dari keluarga merupakan fondasi yang penting bagi perkembangan
psikologis individu dalam kehidupan. Banyak penelitian menunjukkan pengaruh pola
asuh dan perlakuan orang tua terhadap pengembangan kemampuan, dimensi-dimensi kepribadian
hingga pencapaian prestasi prestasi akademik maupun non akademik.
Buat kita nih anak-anak penerus
bangsa, mulailah bertindak untuk bangsa kita yang akan berguna pula bagi diri
kita pribadi. Lakukan yang terbaik. Semakin kuat, gigih, dan semangat! Dan tak
lupa disetiap usaha yang dilakukan diiringi dengan doa, bukan hanya berdoa
tanpa berusaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar