Minggu, 18 Januari 2015

Waktunya Bertindak



       Setelah saya membaca beberapa biografi orang-orang sukses luar biasa dalam hidupnya dan mampu membawa pengaruh baik bagi kehidupan orang lain ternyata mereka memiliki rahasia yang sama yaitu mereka memberi kesempatan untuk menggunakan kekuatan terbesar dalam dirinya. Mereka mencintai potensi yang ada dalam dirinya, mensyukuri anugerah yang telah di berikan Tuhan kepada dirinya. Mungkin sulit untuk tersenyum ketika anda terjatuh tapi cobalah, mungkin sulit untuk menyelesaikan persamaan matematika tapi cobalah, mungkin sulit untuk menghafal tapi cobalah, apakah anda tahu ketika anda belajar sesuatu yang sulit itu berpengaruh pada anda ? ketahuilah syaraf-syaraf otak anda mengembang dan tanpa anda sadari anda sedang membuka jalur yang luar biasa untuk mengakses potensi anda. Seperti ibaratnya ketika anda sedang belajar maka anda sedang membabat hutan, meratakan jalan, membelah bukit untuk membuat jalan Tol agar anda dapat menggunakannya nanti.

        Selama ini telah sering kita baca di buku2 pembangun motivasi akan pentingnya berpikiran positif, positive thinking, dalam meraih sukses dalam kehidupan.

Buku fenomenal yang ditulis Rhonda Byrne “the secret” telah membuka cakrawala berpikir kita, betapa untuk meraih sebuah kebahagian, tidak hanya dibutuhkan pikiran yang poitif, namun yg lebih penting adalah perasaan yang positif, positive feeling.

Awalnya saya juga bingung dengan perbedaan kedua hal ini, di dalam buku ini diungkapkan, kehidupan yang kita jalani ibarat channel TV, jika anda ingin menonton siaran yang kita inginkan, maka kita harus menyesuaikan frekuensi siaran tersebut. Begitu pula dengan kehidupan kita, jika kita memiliki suatu keinginan atau impian, maka pancarkanlah impian tersebut ke semesta, semesta akan menangkap pancaran frekeunsi impian2 tersebut dan ibarat kita menonton TV tadi, kita akan melihat siaran yg kita inginkan tersebut, itulah impian2 kita, kita akan melihat ia terwujud di depan mata kita.

Untuk memancarkan impian2 kita ke semesta bukanlah hal yg mudah, awalnya pikirkanlah terus menerus apa yang kita inginkan, sehingga ia akan jadi bagian dari setiap pemikiran kita, buat impian itu menyatu dengan diri kita, disetiap desah napas kita menghembuskan mimpi2 itu.

Setelah kita mampu membuat pemikiran semacam itu, maka anda telah memancarkan impian anda ke semesta. tinggal tugas semesta untuk menangkap frekuensi impian2 kita itu, dan tidak usah kita pikirkan bagaimana cara semesta mewujudkannya untuk kita, akan selalu ada jalannya asalkan kita yakin..

       Nah, keyakinan inilah yang mungkin bisa disebut positif feeling, setelah kita memancarkan impian2 kita ke semesta maka tugas kita selanjutnya adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa semeta akan mengabulkan dan mewujudkannya untuk kita. berusahalah untuk membuat hati kita merasa nyaman dan merasa telah memiliki semua impian tersebut. mungkin agak sulit untuk meyakinkan hati kita bahwa kita telah memiliki semua impian itu.

Berdo’a dengan sepenuh hati mungkin dapat membantu kita menjadi lebih yakin..

Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

“berdo’alah kamu kepada ku,,niscaya akan ku kabulkan”

Dalam ayat ini telah dijelaskan bahwa Allah berjanji akan mengabulkan do’a hamba2 Nya..asalkan kita berdo’a dengan sungguh2 dan penuh keyakinan bahwa do’a tersebut akan dikabulakan..karena Allah akan mengikuti persangkaan hamba Nya kepada Nya..

Jika kita tidak yakin Allah akan mendengarkan do’a kita, maka memang itulah yg akan terjadi. oleh sebab itu berdo’alah dengan optimis bahwa Allah akan mengabulkannya.

Tidak ada yang instan di muka bumi ini, semuanya butuh proses, butuh waktu, jadi tugas kita selanjutnya adalah bersabar, mungkin permohonan kita pada Allah tidak serta merta akan dikabulkan, Allah pasti menyiapkan timing yg pas untuk mewujudkan semua do’a2 kita. Semuanya akan indah pada waktunya.

Tentunya tidak cukup hanya berdo’a dan berpositive feeling, kita harus tetap berusaha dengan segenap tenaga untuk mewujudkan impian2 kita tersebut, berusaha optimal akan menambah keyakinan kita bahwa impian2 tersebut akan segera terwujud.

       Individu sebagai manusia, orang-orang yang memiliki pribadi atau jiwa sendiri. Tidak ada dua manusia yang sama persis kekhususan itu menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu yang lain. Setiap guru yang menyelenggarakan pengajaran hendaknya selalu memperhatikan dan memahami serta berusaha menyelesaikan bahan pelajaran dengan keadaan peserta didiknya, baik yang menyangkut segi perbedaan usia, bakat, kemampuan, intelegensi, perbedaan watak, fisik dan sebagainya. 



       Pada kehidupan keseharian kita melihat dan merasakan diri kita berbeda

dengan orang lain. Kita beradik kakak dalam satu keluarga yang satu ayah satu

ibu saja berbeda, apalagi dengan orang lain yang tidak punya hubungan

keluarga. Mungkin bentuk alis kita, warna rambut, kesenangan atau kemampuan

dalam melakukan sesuatu. Keberagaman adalah anugrah, membuat hidup kita

menjadi indah berwarna-warni. Manusia diciptakan Allah berbeda satu sama lain, bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal dan menjalankan tugas kekhalifahan diatas bumi. Bayangkan betapa sepi dan tidak menyenangkan dunia bilamana setiap individu sama. Perbedaan membuat hidup dan kehidupan menjadi berwarna dan dinamis. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu dan mempengaruhi individu, meliputi dimensi personal atau orang, kondisi, peristiwa, situasi, sarana fisik material, suasana maupun tatanan. Interaksi bawaan, lingkungan dan waktu sebagai keutuhan membuat individu mengalami perubahan dalam dimensi perkembangan. Perubahan secara fisik, mencapai kematangan, menetap dan disadari karena melalui kehidupan sehingga membuat hidup lebih bermakna dan bahagia. Keberagaman kualitas perilaku sebagai prestasi merupakan aktualisasi potensi dalam penyesuaikan diri dengan tantangan lingkungan. Lingkungan terdiri lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan dunia. Pada setiap lingkungan semua dimensi berelasi, berkoneksi dan mempengaruhi individu. Potensi-potensi yang secara herediter dibawa oleh individu berkembang dan teraktualisasi dalam interaksi dengan lingkungan. Interaksi menjadi proses belajar dan pengalaman belajar sehingga individu menjadi pribadi yang utuh. Orang tua merupakan lingkungan yang paling penting bagi individu. Jaminan kasih sayang dan situasi yang kokoh dari keluarga merupakan fondasi yang penting bagi perkembangan psikologis individu dalam kehidupan. Banyak penelitian menunjukkan pengaruh pola asuh dan perlakuan orang tua terhadap pengembangan kemampuan, dimensi-dimensi kepribadian hingga pencapaian prestasi prestasi akademik maupun non akademik.

       Buat kita nih anak-anak penerus bangsa, mulailah bertindak untuk bangsa kita yang akan berguna pula bagi diri kita pribadi. Lakukan yang terbaik. Semakin kuat, gigih, dan semangat! Dan tak lupa disetiap usaha yang dilakukan diiringi dengan doa, bukan hanya berdoa tanpa berusaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar